All major religious traditions carry basically the same message, that is love, compassion and forgiveness. the important thing is they should be part of our daily lives.
Biografi
- Nama: Dalai Lama
- Profesi: Tokoh Agama, Biksu, dan Tokoh Politik
- Kebangsaan: Tibet
- Tahun: 1935 - Sekarang
Dalai Lama adalah seorang tokoh agama, biksu, dan tokoh politik tibet. Dalai lama merupakan biksu penting dari sekolah Gelug, sekolah Buddha di Tibet. Dalai Lama yang menjabat saat ini merupakan Dalai Lama ke 14 dan memiliki nama religius Tenzin Gyatso.
Selama pemberontakan Tibet pada 1959, Dalai Lama pergi ke India, dimana ia hidup di sana sebagai pengungsi. Dalai Lama Tenzin Gyatso menerima penghargaan Nobel Perdamaian pada 1989.
Dia telah pergi ke seluruh dunia dan telah memberikan pidato mengenai kesejahteraan orang tibet, lingkungan, ekonomi, hak-hak perempuan, anti-kekerasan, dialog antar agama, fisika, astronomi, Buddha, dan ilmu pengetahuan.
Kehidupan
Dalai Lama Tenzin Gyatso lahir dengan nama Lhamo Thondup pada 6 Juli 1935 di Taktser, Cina di sebuah keluarga petani. Ia merupakan anak ke 5 dari 16 bersaudara, dimana 7 saudaranya meninggal di usia muda.
Setelah beberapa bulan mencari seorang suksesor dari Dalai Lama ke 13, para biksu akhirnya menemukan Lhamo Thondup. Di usia ke 2 tahun, ia disebut sebagai reinkarnasi dari Dalai Lama ke 13, Thubten Gyatso. Lhamo Thondup kemudian diberi gelar agama Tenzin Gyatso dan diumumkan sebagai Dalai Lama ke 14.
Tenzin Gyatso mendapatkan pendidikan agamanya di usia ke 6. Pendidikan tersebut meliputi logika, seni dan budaya Tibet, bahasa Sansekerta, pengobatan, dan filsafat Buddha.
Di usia ke 11, Tenzin Gyatso bertemu dengan Heinrich Harrer, seorang pendaki dari Austria. Heinrich menjadi tutornya, yang mengajarkan dia mengenai dunia luar. Keduanya tetap menjadi kawan hingga kematian Heinrich di 2006.
Pada 1950, di usia ke 15, Tenzin Gyatso mendapatkan kekuatan politik penuh sebagai Dalai Lama. Namun, pemerintahannya hanya berlangsung dalam waktu yang singkat. Oktober 1950, pasukan Cina menginvasi Tibet.
Tahun 1954, Dalai Lama pergi ke Beijing untuk bertemu dan membicarakan perjanjian damai dengan Mao Zedong dan pemimpin Cina lainnya. Namun, invasi tetap berlanjut di tahun 1959. Dalai Lama yang berpikir akan dibunuh oleh pasukan Cina kemudian mengasingkan diri ke Dharamsala, India.
Sejak invasi Cina, Dalai Lama melakukan beberapa tindakan untuk mendirikan negara Tibet yang demokratis. Tahun 1963, ia membuat rancangan konstitusi negara Tibet yang berisi beberapa hal yang mereformasi dan memodernisasi pemerintahan. Naskah itu juga berisi mengenai kebebasan, kepercayaan, majelis, dan pergerakan.
September 1987, Dalai Lama memberikan 5 poin perencanaan damai (Five Point Peace Plan) sebagai langkah awal perdamaian Cina-Tibet. Rencana ini memberikan hal bahwa Tibet akan menjadi tempat perlindungan dimana orang-orang berada dalam kedamaian.
15 Juni 1988, Dalai Lama berbicara di depan Parlemen Eropa di Strasbourg, Prancis untuk mengadakan pembicaraan damai antara Cina dan Tibet. Usaha itu juga dimaksudkan demi pendirian Tibet yang demokratis. Sayangnya, proposal tersebut tidak berhasil dilaksanakan karena pemerintah Cina menolak proposal tersebut.
Dalai Lama kemudian menjadi aktivis kemanusiaan. Ia banyak bepergian ke seluruh dunia untuk berbicara mengenai kemanusiaan di dunia. Ia mengusahakan persatuan umat di dunia melalui pidato-pidatonya yang memotivasi.
Ia juga melakukan dialog antar agama dengan menemui beberapa tokoh agama, seperti Paus Yohanes II, Dr. Robert Runckle. Gordon B. Hinckley, dan Patriarch Alexius II.
1989, Dalai Lama menerima penghargaan Nobel Perdamaian atas usaha pembebasan Tibet dan perhatiannya atas permasalahan dunia global. Desember 2008, Dalai Lama mengumumkan semi-pengunduran dirinya setelah mendapatkan operasi batu empedu.