Much unhappiness has come into the world because of bewilderment and things left unsaid.
Biografi
- Nama: Fyodor Dostoevsky
- Profesi: Sastrawan
- Kebangsaan: Rusia
- Tahun: 1821 - 1881
Fyodor Mikhailovich Dostoevsky atau biasa dikenal dengan nama Fyodor Dostoevsky adalah seorang penulis novel Rusia abad ke-19 yang dianggap sebagai penulis kritikus terbesar di zamannya. Karya-karyanya memiliki dampak mendalam pada pemikiran dan karya fiksi abad ke-20. Fyodor sering kali menampilkan karakter dengan keadaan pikiran yang berbeda dan ekstrem.
Karya-karyanya menunjukkan pemahaman yang luar biasa tentang psikologi manusia serta analisis mendalam tentang keadaan politik, sosial, dan spiritual Rusia di masanya. Banyak dari karya-karyanya yang paling terkenal bersifat profetik sebagai pelopor pemikiran dan khayalan tentang zaman modern. Dia juga dijuluki sebagai pendiri eksistensialisme.
Kehidupan Awal Fyodor Dostoevsky
Fyodor lahir pada tanggal 11 November 1821 dan meninggal dunia tanggal 9 Februari 1881. Ia adalah anak kedua dari enam bersaudara yang lahir dari pasangan suami istri, Mikhail Dostoevsky dan Maria. Mikhail Dostoevsky merupakan pecandu alkohol parah.
Ayahnya Fyodor adalah pensiunan ahli bedah militer yang telah berpraktik di Rumah Sakit Mariinsky untuk Kaum Miskin di Moskow. Rumah sakit itu terletak di salah satu kawasan terburuk di sisi Kota.
Landmark kawasan tersebut di antaranya pemakaman para penjahat, rumah sakit jiwa, dan sebuah panti asuhan untuk bayi yang ditelantarkan. Lanskap kota ini memberi kesan abadi pada ingatan Fyodor muda dan menumbuhkan rasa belas kasihnya kepada orang miskin, tertindas, dan tersiksa. Fyodor juga suka berjalan-jalan ke taman rumah sakit meskipun orang tuanya melarangnya.
Di taman Rumah Sakit tersebut ia bisa bertemu dengan para pasien yang duduk berjemur dan menikmati matahari. Fyodor Dostoevsky muda senang menghabiskan waktu bersama para pasien ini dan mendengar cerita mereka.
Fyodor sendiri menderita penyakit epilepsi, kejang pertamanya terjadi saat ia berusia 9 tahun. Kejang epilepsinya kambuh secara sporadis sepanjang hidupnya dan pengalaman Fyodor dianggap telah membentuk dasar untuk penjelasannya tentang epilepsi.
Tidak lama setelah ibunya meninggal karena TBC pada tahun 1837, Fyodor dan saudara lelakinya dikirim ke Akademi Teknik Militer di Saint Petersburg. Ayah Fyodor meninggal dua tahun kemudian, tahun 1839. Di Akademi Teknik Militer Saint Petersburg, Fyodor harus belajar tentang mata pelajaran yang ia benci yaitu matematika.
Namun ia juga belajar tentang sastra karya Shakespeare, Pascal, Victor Hugo dan E.T.A. Hoffmann. Meskipun ia fokus pada bidang-bidang yang berbeda dari matematika, ia tetap berusaha mengerjakan ujian dengan baik.
Pada tahun 1841, ia telah menulis dua drama romantis yang dipengaruhi oleh karya penyair dan penulis naskah Romantis Jerman di antaranya Mary Stuart, Friedrich Schiller, dan Boris Godunov. Fyodor Dostoevsky menggambarkan dirinya sebagai “pemimpi” ketika dia masih muda, dan pada saat itu dia penggemar Schiller. Namun, pada tahun-tahun di mana ia menghasilkan karya agungnya, pendapatnya telah berubah bahkan ia terkadang mengolok-olok Schiller.
Awal Karier Sastra Fyodor Dostoevsky
Fyodor diangkat menjadi letnan pada tahun 1842, lalu meninggalkan Akademi Teknik pada tahun berikutnya. Fyodor mulai menulis karya fiksinya sendiri pada akhir 1844. Pada tahun 1845, karya pertamanya berupa novel pendek epistolary berjudul Poor Folk yang diterbitkan berkala dalam The Contemporary (Sovremennik), mendapat sambutan hangat.
Setelah novel sepenuhnya diterbitkan dalam bentuk buku pada awal tahun 1846, Fyodor Dostoevsky menjadi selebriti sastra pada usia 24. Namun hal itu tidak berlangsung lama karena sastrawan Vissarion Belinsky bereaksi negatif terhadap novel Fyodor dan diikuti oleh banyak orang. Belinsky bereaksi negatif terhadap perpindahan penggambaran simpatik kepada orang-orang kelas bawah, dan ketenaran Fyodor mulai meredup.
Masa Penjara dan Pengasingan
Fyodor Dostoevsky ditangkap dan dipenjara pada 23 April 1849 karena ia menjadi bagian dari kelompok intelektual liberal, Lingkaran Petrashevsky. Pada 16 November 1849, Fyodor bersama anggota lain dari Lingkaran Petrashevsky dijatuhi hukuman mati.
Setelah eksekusi pura-pura, di mana ia dan anggota kelompok lainnya berdiri di luar ruangan dalam cuaca sangat dingin menunggu untuk ditembak oleh regu tembak, akhirnya hukuman Fyodor diubah menjadi 4 tahun pengasingan dengan kerja keras di kamp penjara katorga di Omsk, Siberia.
Fyodor kemudian menceritakan kepada saudaranya tentang penderitaan yang dialaminya. Ia mengalami keadaan yang seolah “dikurung dalam peti mati.”. Perumpamaan itu menggambarkan barak yang bobrok dan selayaknya dihancurkan bertahun-tahun sebelum ia menempatinya. Di musim panas, matahari seolah begitu dekat.
Di musim dingin, sengatan hawa dingin seolah tak tertahankan. Seluruh lantainya busuk dengan kotoran di lantai setebal satu inci bahkan seseorang bisa tergelincir dan jatuh. Dari senja hingga fajar semua tahanan berperilaku seperti babi, kutu, dan kumbang hitam.
Fyodor Dostoevsky dibebaskan dari penjara pengasingan pada tahun 1854 dan dikirim untuk melayani Resimen di Siberia. Fyodor menghabiskan 5 tahun berikutnya sebagai seorang pribadi kemudian letnan di Batalyon Garis Ketujuh Resimen dan ditempatkan di benteng Semipalatinsk.
Saat di sana, ia menjalin hubungan dengan Maria Dmitrievna Isayeva, yang merupakan istri seorang kenalannya di Siberia. Akhirnya mereka menikah pada Februari 1857, setelah suami Maria meninggal dunia.
Kembali ke Saint Petersburg dan Akhir Hidup Fyodor Dostoevsky
Pada tahun 1860, ia kembali ke Saint Petersburg. Fyodor merasa terpuruk saat kematian istrinya pada tahun 1864. Tak lama kemudian disusul oleh kematian saudaranya. Secara finansial Fyodor mengalami kelumpuhan akibat hutang bisnis dan hutang untuk memenuhi kebutuhan janda dan anak-anak saudaranya. Di masa itu Fyodor Dostoevsky tenggelam dalam depresi berat dan sering berjudi. Ia bertambah terpuruk karena mengumpulkan kerugian besar di meja judi.
Fyodor melakukan perjalanan ke Eropa Barat, termotivasi oleh keinginan ganda yaitu melarikan diri para kreditor yang menagih ke rumahnya sekaligus ingin mengunjungi kasino-kasino di luar negeri.
Di sana ia berusaha menyalakan kembali hubungan asmara dengan Apollinaria (Polina) Suslova, seorang mahasiswa muda yang ternyata menolak lamaran pernikahannya. Fyodor patah hati tetapi segera bertemu Anna Snitkina, seorang stenografer berusia 20 tahun dan menikahinya pada tahun 1867.
Dengan bantuan Anna, Fyodor kembali terinspirasi menulis beberapa novel hebatnya, termasuk novel yang berjudul “Crime and Punishment” dan “The Brothers Karamazov”. Pada tahun-tahun terakhirnya, Fyodor Dostoevsky tinggal di resort Staraya yang lebih murah daripada resort Jerman. Dia meninggal pada 9 Februari 1881 dan dimakamkan di Pemakaman Tikhvin di Biara Alexander Nevsky, Saint Petersburg, Rusia.
Dalam essai Virginia Woolf, The Russian Point of View dinyatakan bahwa novel-novel Dostoevsky adalah pusaran air yang bergolak, badai pasir yang berputar-putar, mendidih, dan menyedot Kita. Mereka tersusun murni dan sepenuhnya dari jiwa.
Sedangkan dalam sebuah buku wawancara dengan Arthur Power, James Joyce memuji pengaruh Dostoevsky. “… dia (Fyodor Dostoevsky) adalah manusia lebih dari yang lain, yang telah menciptakan prosa modern dan mengintensifkannya ke nada masa kini. Itu adalah kekuatan ledakannya.