As a single footstep will not make a path on the earth, so a single thought will not make a pathway in the mind. To make a deep physical path, we walk again and again. To make a deep mental path, we must think over and over the kind of thoughts we wish to dominate our lives.
Biografi
- Nama: Henry David Thoreau
- Profesi: Esais, naturalis, kritikus, filsuf, dan sejarawan.
- Kebangsaan: Amerika Serikat
- Tahun: 1817 - 1862
Henry David Thoreau merupakan seorang esais, naturalis, kritikus, filsuf, dan sejarawan Amerika yang dikenal sebagai seorang transendesialis di masanya. Ia menjadi terkenal atas bukunya Walden, sebuah refleksi mengenai kehidupan sederhana di alam, dan esainya Civil Disobedience, sebuah argumen mengenai ketidaktaatan terhadap negara yang tidak adil.
Henry David Thoreau juga terkenal akan persahabatannya dengan Ralph Waldo Emerson, teman sekaligus mentornya.
Kehidupan
Henry David Thoreau lahir dengan nama David Henry Thoreau di Concord, Massachusetts dari pasangan John Thoreau dan Cynthia Dunbar. Ia memiliki saudara laki-laki, John dan saudara perempuan, Helen.
Di masa muda, Henry David Thoreau dikenal sebagai seorang anak yang pandai dan cerdas. Sebab itu, ia memutuskan untuk masuk ke Harvard College (Harvard University sekarang). Di sana, ia belajar mengenai Bahasa Yunani, Bahasa Latin, dan Bahasa Jerman. Ia sempat menunda sekolahnya karena sakit yang dideritanya. Tahun 1837, Henry David Thoreau lulus dari Harvard dan segera memikirkan apa yang akan ia lakukan selanjutnya.
Setelah lulus dari Harvard, Henry David Thoreau berkawan dengan penulis lainnya, Ralph Waldo Emerson. Lewat persahabatannya dengan Ralph Waldo Emerson, Henry David Thoreau menjadi tertarik dengan transcendsialisme, sebuah pemikiran yang menekankan pada pentingnya pemikiran empiris. Selanjutnya, Henry David Thoreau menjadi mengenal beberapa transendensialis lainnya, termasuk Bronson Alcott dan Margaret Fuller.
Ralph Waldo Emerson berlaku sebagai mentor bagi Henry David Thoreau dan mendukungnya dalam beberapa hal. Ralph Waldo Emerson juga mengenalkan Henry David Emerson pada dunia sastra. Hasilnya, ia mempublikasikan karya-karya pertamanya di The Dial, sebuah majalah transendensialis.
Tahun 1845, Thoreau membangun sebuah rumah kecil untuk dirinya di Walden Pond, pada sebuah tanah milik Ralph Waldo Emerson. Ia tinggal disana lebih dari 2 tahun. Di sana, ia mencoba untuk merubah rutinitas yang biasanya ia lakukan dengan hanya bekerja sesedikit mungkin daripada bekerja selama 6 hari dan 1 hari libur.
Hal ini memberikan banyak waktu untuknya untuk mengabdikan diri pada ketertarikannya terhadap sastra dan filosofi. Tahun 1849. Henry David Thoreau mengerjakan A Week on the Concord and Merrimack Rivers, yang ia dapatkan dari perjalanannya dengan John.
Henry David Thoreau juga mulai menuliskan mengenai eksperimennya di Walden Pond. Hal ini tuliskan dalam sebuah buku berjudul Walden; or, Life in the Woods yang diterbitkan pada 1854. Buku ini cukup sukses. Selama beberapa tahun, Walden telah menginspirasi dan menginformasikan karya dari seorang penulis naturalis.
Selama tinggal di Walden Pond, Henry David Thoreau berhadapan dengan hukum. Ia pernah mendekam di penjara selama satu malam akibat menolak untuk membayar pajak. Pengalaman ini ia tuliskan ke dalam satu karya terbesar dan berpengaruh miliknya Civil Disobedience. Dalam karyanya ini, Henry David Thoreau membahas mengenai pandangan politiknya yang melawan perbudakan dan perang Meksiko dan Amerika.
Sejak penerbitannya pada 1849, Civil Obedience sudah menginspirasi banyak pemimpin pergerakan protest di seluruh dunia, termasuk Martin Luther King Jr. dan Mahatma Gandhi, yang berjuang demi kebebasan India dari Inggris.
Setelahnya, Thoreau banyak menghabiskan hidupnya bersama Ralph Waldo Emerson. Tanggal 6 Mei 1862, Henry David Thoreau meninggal akibat Tuberculosis yang ia derita. Biar begitu, tulisannya sudah banyak menginspirasi banyak pihak untuk menyuarakan pemikiran dan aspirasi mereka.