I can calculate the motion of heavenly bodies, but not the madness of people.
Biografi
- Nama: Isaac Newton
- Profesi: Fisikawan dan Matematikawan
- Kebangsaan: Inggris
- Tahun: 1642 - 1726
Isaac Newton merupakan seorang fisikawan dan matematikawan terkemuka berkebangsaan Inggris dan diangggap sebagai salah satu ilmuwan terbesar yang menjadi bagian dari revolusi ilmiah abad ke 17. Dengan penemuan dalam bidang optik, gerakan, dan matematika, Isaac Newton mengembangkan prinsip-prinsip fisika modern.
Pada 1687, ia mempublikasikan karyanya yang paling ternama, Philosophiae Naturalis Principia Mathematica (Mathematical Principles of Natural Philosophy), yang dianggap sebagai satu buku yang amat berpengaruh dalam fisika.
Kehidupan
Isaac Newton lahir pada 25 Desember 1642 di hamlet of Woolsthorpe, Lincolnshire, Inggris. Pada umurnya ke-12, Isaac Newton masuk ke King’s School in Gratham, dimana ia diperkenalkan dengan indahnya dunia kimia. Di waktu yang sama, ibunya kembali mengasuhnya setelah suami keduanya meninggal dunia.
Ibunya kemudian mengeluarkannya dari sekolah dan menjadikan dirinya seorang petani. Nyatanya, Newton gagal menjadi seorang petani karena ia merasa bahwa pekerjaan itu membosankan dan monoton. Ia kemudian kembalu ke King’s School untuk menyelesaikan pendidikan dasarnya.
Atas saran dan bujukan pamannya, seorang lulusan University of Cambridge, Isaac Newton mendaftar di University of Cambridge. Ia datang ke Cambridge ketika revolusi ilmiah sudah mulai berlangsung. Beberapa ilmuwan seperti Nicolas Copernicus, Johannes Kepler, dan Rene Descartes, sudah mulai memberikan sumbangsihnya.
Di University of Cambridge, Isaac Newton mempelajari kurikulum standar, namun dirinya menginginkan kurikulum modern. Oleh sebab itu, ia sering membaca buku dan tulisan yang ditulis oleh filsuf-filsuf modern. Dari pembacaan itu, ia membuat beberapa set catatan yang berjudul Quaestiones Quaedam Philosiphicae (Certain Philosiphical Questions).
Tahun 1669, Isaac Newton mendapatkan gelar Master of Arts dari University of Cambridge. Pada Agustus 1669, ia menjadi seorang professor di Cambridge menggantikan mentornya Isaac Barrow yang mengundurkan diri.
Sebagai seorang professor, ia banyak memberikan perkuliahan dan menjadi seorang pembicara ilmiah, khususnya mengenai optik. Beberapa perkuliahan yang ia lakukan dilengkapi dengan penggunaaan sebuah teleskop yang ia rancang dan buat pada 1668, sebuah pencapaiannya yang pertama.
Pada 1671, The Royal Society mengharapkan sebuah demonstrasi dari teleskop milik Newton dan mendorong Newton untuk mempublikasi catatannya mengenai cahaya, optik, dan warna pada 1672. Catatan ini dipublikasi dengan nama Opticks atau A Treatise of the Reflections, Refractions, Infections, and Colour of Light.
Nyatanya, penemuan Newton dalam bidang optik ini tidak terlalu memukau banyak orang di Royal Academy. Malahan, penemuan itu menimbulkan perseteruan antara dirinya dengan seorang ilmuwan bernama Robert Hooke. Dalam catatannya, Newton mempercayai bahwa cahaya terbuat dari partikel, tapi Hooke mengatakan bahwa cahaya terbentuk dari gelombang.
Pada 1687, Newton mempublikasi Philosophiae Naturalis Principia Mathematica (Mathematical Principles of Natural Philosophy), sebuah buku yang dianggap sebagai dasar dari fisika modern. Publikasi Principia ini juga memicu perseteruan antara Newton dan Hooke. Hooke menganggap bahwa teori yang Newton tulis pada Principia merupakan teori miliknya.
Beberapa tahun setelah publikasi Principia, popularitas Newton sebagai seorang ilmuwan semakin menanjak. Beberapa penghargaan dan jabatan ia dapat, termasuk menjadi presiden Royal Society (1703) dan diberi gelar kebangsawanan oleh Queen Anne of England (1705).
Tahun 1705, ilmuwan Jerman Gottfried Leibniz menuduh Newton sudah mencontek hasil karyanya dalam Principia, namun nyatanya, tuduhan itu tidak pernah terbukti. Newton tetap menjadi salah satu ilmuwan terhebat yang pernah dunia ciptakan dan menaruh dasar dalam fisika modern. Newton meninggal pada 31 Maret 1727 di usia ke 84.