When I was born, some of our relatives came to our house and told my mother, ‘Don’t worry, next time you will have a son.’
Biografi
- Nama: Malala Yousafzai
- Profesi: Aktivis
- Kebangsaan: Pakistan
- Tahun: 1997 - Sekarang
Malala Yousafzai adalah seorang aktivis muda asal Pakistan. Ia dikenal karena memperjuangkan hak asasi manusia dan pendidikan bagi perempuan di tempat kelahirannya.
Ia juga pernah menulis dengan nama samaran untuk BBC. Di situ ia menuliskan secara detail tentang betapa mengerikannya hidup di bawah pemerintahan Taliban.
Dalam tulisannya tersebut, ia mengisahkan tentang upaya Taliban untuk menguasai lembah Swat. Selain itu, ia juga memberikan pandangannya tentang pendidikan untuk anak perempuan.
Kehidupan
Wanita yang lahir pada 12 Juli 1997 ini adalah seorang wanita termuda yang berhasil meraih piala penghargaan Nobel sepanjang sejarah. Penghargaan yang diraihnya tersebut adalah penghargaan di bidang perdamaian.
Ia meraihnya karena perjuangannya melawan penindasan terhadap anak-anak dan hak mendapatkan pendidikan. Pada 9 Oktober 2012, ia ditembak di kepala dan leher oleh kelompok bersenjata Taliban.
Meskipun menderita luka yang cukup parah di kepalanya, ia tetap berhasil bertahan hidup. Ia sempat dirawat di Pakistan dan akhirnya diterbangkan ke Inggris untuk dirawat di rumah sakit Birmingham.
Tindakan tersebut adalah usaha Taliban untuk membunuh Yousafzai. Pimpinan Taliban kemudian mengirimkan surat yang menjelaskan bahwa alasan penembakan adalah karena sikap kritisnya terhadap kelompok militan.
Bukan karena ia adalah seorang aktivis dan penggiat pendidikan perempuan. Ia juga menyarankan agar Yousafzai kembali ke Pakistan dan meneruskan pendidikannya di Madrasah khusus perempuan.
Namun, ia tak menjawab surat tersebut. Alasannya adalah karena ia merasa bahwa haknya untuk bersekolah bukan tergantung dari Taliban, tetapi sudah menjadi haknya sebagai manusia ciptaan Tuhan.
Malala Yousafzai kemudian melanjutkan sekolahnya di Birmingham. Pemerintah Inggris bekerja sama dengan pemerintah Pakistan menyediakan sebuah rumah untuk ditinggalinya besama keluarga.
Pada 2013, pemerintah Inggris juga memfasilitasi keluarganya untuk naik haji. Bertepatan dengan hari ulang tahunnya yang ke-16, Yousafzai berpidato di Forum Majelis Kaum Muda di Markas Besar PBB, New York.
Dalam pidatonya, ia menyampaikan tiga isu penting. Isu tersebut adalah mengenai hak perempuan, perlawanan terhadap terorisme, dan kebodohan.
Salah satu kutipan bijak dari pidatonya yang terkenal adalah “One child, one teacher, one book, and one pen can change the world.” Pidatonya tersebut telah menyentuh hati banyak orang.
Termasuk Sekretaris Jendral PBB, Ban Ki Moon yang melakukan standing ovation usai Yousafzai berpidato. PBB pun menetapkan tanggal 12 Juli sebagai “Hari Malala”.
Selain bertepatan dengan ulang tahunnya, hari tersebut juga diperingati sebagai hari hak-hak perempuan memperoleh pendidikan yang sama dengan siapapun.