My Alma mater was books, a good library… I could spend the rest of my life reading, just satisfying my curiosity.
Biografi
- Nama: Malcolm X
- Profesi: Aktivis Hak Asasi Manusia
- Kebangsaan: Amerika Serikat
- Tahun: 1925 - 1965
Malcolm X atau yang sering dikenal sebagai el-Hajj Malik el-Shabazz merupakan seorang seorang aktivis muslim afro-amerika yang berani memperjuangkan hak-hak hidup orang-orang kulit hitam di Amerika. Ia juga dikenal sebagai juru bicara dari organisasi Nation of Islam. Ia dikenal sebagai salah satu aktivis terbesar dan berpengaruh dalam sejarah afro-amerika.
Di dalam setiap pidatonya, Malcolm X berani mengatakan bahwa orang-orang kulit putih di Amerika patut didakwa atas kejahatan yang dilakukan kepada orang-orang kulit hitam di Amerika, namun kubu oposisi menyatakan dirinya sebagai pengkhotbah rasisme dan kekerasan.
Kehidupan
Malcolm X terlahir dengan nama Malcolm Little pada 19 Mei 1925 di Omaha, Nebraska. Ia merupakan anak ke 4 dari 8 bersaudara. Ibunya, Loise, seorang ibu rumah tangga dan Earl Little, seorang pendeta yang banyak berkhotbah mengenai hak-hak asasi manusia, terutama orang kulit hitam.
Hal ini membuat keluarga Malcolm X sering mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan dari kubu oposisi ayahnya. Puncaknya, ketika ia berumur 6 tahun, ayahnya meninggal dan tubuhnya ditemukan di tengah rel. Biar begitu, polisi menganggap kematian ayahnya sebagai upaya bunuh diri.
Kematian ayahnya menimbulkan kesedihan dan dampak psikologis yang cukup kuat terhadap ibunya. Pada 1937, ibunya dikatakan mengalami gangguan kejiwaan, sehingga sejak saat itu, Malcolm X meninggalkan rumahnya untuk hidup bersama keluarga teman-temannya.
Ia masuk ke West Junior High School, sebuah sekolah yang diperuntukkan untuk murid-murid kulit hitam. Secara akademis, ia memiliki prestasi yang cukup baik. Ia juga cukup disukai oleh teman-temannya sehingga mereka memilihnya sebagai ketua kelas. Biar begitu, keadaan sekolah yang tidak menyenangkan untuknya membuatnya harus keluar dari sekolah di usia 15 tahun.
Setelah keluar dari sekolah, Malcolm X tinggal bersama saudaranya, Elia. Di titik ini, Malcolm X mulai masuk ke dalam dunia kriminal dan narkoba. Puncaknya, pada 1946, ia dipenjara atas kasus pencurian dan dihukum 10 tahun penjara.
Masa-masa di penjara ia gunakan untuk banyak membaca buku dan menambah teman yang sudah bergabung dalam Nation of Islam, sebuah sekte rahasia yang dibangun oleh Muslim kulit hitam Amerika yang menjunjung kebebasan, keadilan, dan kesetaraan. Malcolm kemudian memilih untuk masuk ke Nation of Islam. Setelah keluar dari penjara pada 1952, ia mengganti nama belakang ‘little’ menjadi ‘X’.
Ia kemudian banyak berkecimpung dalam kegiatan yang dilakukan oleh Nation of Islam dan bertemu dengan Elijah Muhammad, pimpinan Nation of Islam. Tahun 1960, Nation of Islam membangun koran nasional, Muhammad Speaks untuk mempromosikan organisasi tersebut.
Nyatanya, selain koran tersebut, keberadaan Malcolm X sebagai seorang orator mampu menaikan pamor dari organisasi tersebut, dari hanya 400 orang menjadi 40.000 orang pada 1960. Ia juga semakin terkenal sebagai seorang yang cukup vokal untuk menggerakan Civil Rights Movement yang digagas oleh Martin Luther King, Jr.
Di tahun 1963, Malcolm X dan Elijah Muhammad berpisah karena Malcolm merasa bahwa Elijah banyak menyiarkan ajaran-ajaran yang menyimpang. Untuk itu, ia pergi ke Afrika Utara dan Timur Tengah untuk memperkuat keimanannya. Malcolm X juga masuk Islam dan melakukan ritual haji.
Sekembalinya dari Mekkah, ia semakin optimis dengan prospek akan resolusi damai dari persoalan rasisme di Amerika. Tragisnya, ketika ia mengobarkan semangat Hak Asasi orang kulit hitam Amerika, dia terbunuh pada 21 Februari 1965 di Audubon Ballroom di Manhattan ketika ia hendak memberikan pidato.