I have a dream that my four little children will one day live in a nation where they will not be judged by the color of their skin, but by the content of their character.
Biografi
- Nama: Martin Luther King, Jr
- Profesi: Aktivis Kemanusiaan dan Pemimpin Pergerakan Hak Asasi Manusia di Amerika
- Kebangsaan: Amerika Serikat
- Tahun: 1929 - 1968
Martin Luther King, Jr adalah seorang pendeta baptis Amerika, aktivis, humanis, dan pemimpin pergerakan Hak Asasi oleh orang-orang kulit hitam yang hidup di Amerika (Civil Right Movements).
Martin Luther King, Jr menjadi aktivis hak asasi di awal karirnya. Ia memimpin pergerakan Montgomery Bus Boycott pada tahun 1955 dan membantu mengadakan Southern Christian Leadership Conference (SCLC) pada 1957.
Sebagai presiden SCLC, Martin Luther King, Jr tidak sukses dalam melakukan perlawanan terhadap pemisahan di Albany, Georgia pada 1962. Yang terbesar, Martin Luther King, Jr memimpin pergerakan March On Washington pada 1963, dimana ia memberikan pidato terkenalnya ‘I Have a dream.’
Pada 14 Oktober 1964, Martin Luther King menerima penghargaan Nobel untuk usahanya melawan ketidaksetaraan ras dengan jalan perdamaian. Di tahun terakhir hidupnya, ia berbicara mengenai perasaannya menentang Perang Vietnam melalui pidatonya Beyond Vietnam.
Kehidupan
Lahir dengan nama Michael King pada 15 Januari 1929, Martin Luther King merupakan seorang anak sederhana dari pasangan Michael King, Sr dan Alberta Williams King.
Martin Luther King masuk ke sebuah sekolah negeri di Atlanta, Georgia. Di masa ini, ia mengalami sebuah cerita hidup yang cukup memilukan. Pada Mei 1941, ketika ia berumur 12 tahun, neneknya meninggal karena serangan jantung. Hal ini membuat Martin Luther King depresi dan sempat mencoba untuk bunuh diri.
Lahir di sebuah keluarga yang religius tidak segera membuat Martin Luther King meyakini keyakinannya. Dari kecil hingga masa remajanya, ia masih mempertanyakan mengenai agama yang dianutnya. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk masuk ke kementerian gereja.
Di 1948, Martin Luther King, Jr mendapatkan gelar sosiologi dari Morehouse College dan lalu, masuk ke Crozer Theological Seminary in Chester, Pennsylvania.
Di seminari, Martin Luther King, Jr mendapatkan pencerahan iman lewat Benjamin E. Mays. Mays mengatakan mengenai kesetaraan ras dan mengatakan bahwa Kekristenan adalah kekuatan potensial untuk perubahan sosial.
Perubahan sosial pertama dilakukan terhadap kasus rasial di Alabama. Montgomery Bus Boycott dilakukan atas perlakukan terhadap Claudette Colvin dan Rosa Parks. Selama 382 hari, mereka menolak menggunakan bis untuk perjalanan kemanapun.
Aksi ini memicu komunitas African-American untuk melakukan tindakan hukum untuk menuntut adanya pemisahan di dalam bis Montgomery. Kasus ini kemudian dimengangkan oleh pihak African-American. Kemenangan ini membangkitkan semangat akan kesetaraan rasial di Amerika.
Tahun 1957, Martin Luther King, Jr dan beberapa aktivis hak asasi berkumpul dan membentuk Southern Christian Leadership Conference (SCLC). Kelompok ini diciptakan untuk melakukan reformasi moral melalui jalan perdamaian.
Dipimpin oleh Martin Luther King, Jr, SCLC menuntut hak memilih, penghapusan perbedaan, hak bekerja, dan hak hidup lainnya.
Setelah serangkaian pergerakan dilakukan seperti Albany Movement dan Birmingham Campaign, Martin Luther King, Jr memimpin pergerakan hak-hak sipil yang kemudian dinamakan March on Washington pada 28 Agustus 1963. Di peristiwa inilah, Martin Luther King, Jr memberikan pidato terkenalnya I have a Dream.
Aksi sukses ini menghasilkan sebuah peraturan Hak Asasi di Amerika, Civil Rights Act of 1964 dan Voting Rights Act tahun 1965. Tahun 1964, Martin Luther King, Jr mendapatkan penghargaan Nobel Perdamaian untuk usahanya menegakkan hak-hak asasi manusia di Amerika.
Menjelang akhir hidupnya, Martin Luther King, Jr masih memberikan kritiknya mengenai Perang Amerika-Vietnam berjudul Beyond Vietnam. Martin Luther King, Jr tewas ditembak pada tanggal 4 April 1968.