In the 19th century, when Muslims were looking at Europe as an example, they were independent; they were more self-confident. In the early 20th century, with the fall of the Ottoman Empire, the whole Middle East was colonized. And when you have colonization, what do you have? You have anti-colonization.
Biografi
- Nama: Mustafa Akyol
- Profesi: Penulis, Jurnalis, dan Pembicara
- Kebangsaan: Turki
- Tahun: 1972 - sekarang
Mustafa Akyol adalah seorang jurnalis, penulis buku, sekaligus pembicara asal Turki. Pria kelahiran 1972 ini dikenal dengan pandangannya yang menentang Islam garis keras dan terorisme.
Akyol bahkan menulis “Islam Without Extremes: A Muslim Case for Liberty” (2011). Buku ini telah diterjemahkan dalam 3 bahasa, yakni Turki, Malaysia, dan Indonesia.
Buku ini juga masuk dalam daftar panjang kandidat Lionel Gelber Prize 2012. Ia merupakan penghargaan yang ditujukan untuk buku non-fiksi berbahasa Inggris.
Kehidupan
Akyol lahir di keluarga jurnalis. Ayahnya, Taha Akyol, adalah seorang jurnalis liberal. Mustafa Akyol sendiri mendeskripsikan dirinya sebagai penulis aliran liberal-klasik.
Awal kehidupan Akyol dilalui dengan mengenyam pendidikan dasar di Ankara. Ia kemudian lulus dari Nişantaşı Anadolu Lisesi, Istambul, dan melanjutkan sekolahnya ke Departemen Hubungan Internasional Boğaziçi University.
Di universitas yang sama, Akyol kemudian mengambil gelar master di Departemen Sejarah. Ia lulus dengan tesis yang membahas permasalahan yang dihadapi Kurdistan dan Suku Kurdi.
Tesis ini kemudian dikembangkan menjadi sebuah buku populer dalam bahasa Turki. Jika diartikan dalam bahasa Inggris, judulnya yaitu “Rethinking the Kurdish Issue: What Went Wrong, What Next?” (2005).
Total, ada 6 buku dalam bahasa Turki yang telah ia terbitkan. Bukunya “Islam Without Extremes”, dipuji oleh The Financial Times sebagai pembelaan umat Muslim yang elegan namun blak-blakan.
Tahun 2017, Akyol merilis “The Islamic Jesus: How the King of the Jews Became a Prophet of the Muslims.” Buku ini juga mendapat ulasan positif termasuk dari Publisher’s Weekly, Kirkus Reviews, The National Catholic Reporter, dll.
Selain buku, ayah satu anak ini juga aktif menulis kolom untuk beberapa media online. Di antaranya termasuk Al Monitor, Hürriyet Daily News, dan The International New York Times.
Tulisan Akyol juga pernah terbit di berbagai publikasi. Termasuk The Wall Street Journal, Washington Post, Huffington Post, Newsweek, Islam Online, dll.
Umumnya, Akyol menulis kritikan terhadap Islam garis keras dan terorisme dari sudut pandang seorang Muslim. Ia juga kerap mengungkapkan kritikan dan kekecewaannya terhadap sekularisme Turki.
Akyol pun aktif sebagai komentator dan pembicara di berbagai seminar dan event. Termasuk salah satunya di TED, dimana ia membahas tentang “Kepercayaan versus Tradisi di dalam Islam.”