Whatever you are, be a good one.
Biografi
- Nama: Abraham Lincoln
- Profesi: Aktivis Hak Asasi Manusia, Pengacara, dan Presiden Amerika Serikat ke 16
- Kebangsaan: Amerika
- Tahun: 1809 - 1865
Abraham Lincoln adalah seorang aktivis Hak Asasi Manusia, pengacara, dan juga tercatat sebagai Presiden Amerika Serikat ke-16. Ia menjabat dari tanggal 4 Maret 1861 hingga 15 April 1865.
Abraham Lincoln memimpin Amerika Serikat melalui Perang Saudara (Civil War), yang disebut sebagai salah satu krisis terbesar di Amerika Serikat. Bersamaan dengan itu, ia menjaga negara, menghapuskan perbudakan, memperkuat pemerintahan federal, dan memodernisasi perekonomian Amerika Serikat.
Awalnya, Abraham Lincoln berkonsentrasi pada dimensi militer dan politik perang. Dengan cara ini, ia ingin menyatukan negara. Usahanya berbuah dengan ditandatanganinya Emancipation Proclamation di tahun 1963, sebagai perjanjian penghapusan perbudakan di Amerika Serikat.
Peristiwa ini kemudian berujung pada Amandemen konstitusi Amerika ke-13 (Thirteenth Amendment to United States Constitution) yang secara resmi menghapuskan perbudakan di Amerika.
Kehidupan
Ketika Black Hawk War pecah di tahun 1832, ia terpilih menjadi seorang kapten. Sebagai kapten, ia tidak berperang dengan siapapun, namun ia berhasil membuat beberapa pergerakan politis dan diplomatis.
Setelah perang usai, Abraham Lincoln terpilih ke dalam jajaran Illinois State Legislature. Di masa-masa ini, Abraham Lincoln mulai mengerti bahwa perbudakan tidak hanya penyimpangan moral, tapi hambatan perkembangan ekonomi.
Ia kemudian termotivasi dan memutuskan untuk menjadi seorang pengacara dan mulai belajar di John T. Stuart Law Firm di Springfield, Illinois. Ia kemudian dikenal sebagai pengacara yang tangguh dalam setiap persidangan yang dihadapinya.
Dari tahun 1847 hingga 1849, Abraham Lincoln menjabat sebagai U.S. House of Representative. Meskipun terbilang singkat, Abraham Lincoln menggunakan jabatannya untuk menentang perang Mexican-American War dan mendukung Zachary Taylor sebagai kandidat presiden di 1848.
Setelah lepas jabatan, ia kembali ke Springfield dan menjalani hidup sebagai seorang pengacara. Tahun 1854, Kongres mengesahkan Kansas-Nebraska Act, dimana setiap negara bagian berhak menentukan apakah mereka akan mendukung atau menolak perbudakan.
Hal ini membuat Abraham Lincoln kembali menentang perbudakan. Tahun 1856, ia masuk menjadi anggota Partai Republik.
Tahun 1857, Mahkamah Agung, Scott V. Sanford mengatakan bahwa orang kulit hitam bukanlah warga negara dan mereka tidak memiliki hak. Hal ini ditentang oleh Abraham Lincoln, yang mengatakan bahwa pendiri Amerika menyatakan bahwa setiap manusia diciptakan dengan hak-hak mereka.
Abraham Lincoln kemudian mencalonkan diri sebagai U.S Senator menghadapi Stephen Douglas, U.S. Senator waktu itu. Ia kemudian mengkritik Douglas, Mahkamah Agung, dan Presiden Buchanan yang telah melegalkan perbudakan. Sayangnya, Abraham Lincoln kalah dalam pemilihan sebagai Senator.
1860, Abraham Lincoln dicalonkan sebagai salah satu kandidat Presiden Amerika Serikat. Pencalonan ini didasarkan pada visi Abraham Lincoln yang terus memperjuangkan penghapusan perbudakan di Amerika.
Ia kemudian menang dengan mendapatkan 1, 866,452 suara, dimana pesaingnya Douglas (1, 376, 957 suara), Breckinridge (849,781 suara), and Bell (588,789 suara).
Pemerintahannya dianggap sebagai pemerintahan yang penuh kontroversi. Ia mengeluarkan 2 juta dollar dari APBN untuk persenjataan tanpa persetujuan kongre. Terlebih lagi, ia memanggil 75. 000 sukarelawan untuk mengikuti wajib militer tanpa mengumumkan perang.
Ia kemudian menghapuskan Habeas Corpus dan menggantikannya dengan ex parte Merryman. Ia juga memenjarakan simpatisan Konfederasi tanpa jaminan. Beberapa keputusan ini memicu terjadinya Perang Saudara (Civil War).
Di tengah perang sipil, ia kemudian mengumumkan penandatanganan Emancipation Proclamation pada 1 Januari 1863. Kemudian, atas desakan beberapa pihak, Kongres mengesahkan Amandemen Konstitusi ke 13 yang secara resmi menghapuskan perbudakan.
Sayangnya, masa jabatannya sebagai presiden diakhiri dengan kejadian yang tragis yakni pada 14 April 1865, ia dibunuh oleh John Wilkes Booth, Aktor terkenal dan seorang simpatisan Konfederasi di Ford’s Theater.