Finance, like time, devours its own children.
Biografi
- Nama: Honoré de Balzac
- Profesi: Penulis novel
- Kebangsaan: Prancis
- Tahun: 1799 - 1850
Novelis asal Prancis, Honoré de Balzac adalah penulis pertama yang menggunakan fiksi untuk menyampaikan adegan sosial yang ada pada periode tertentu dalam sejarah suatu negara.
Honoré de Balzac lahir di Tours, Prancis, pada tanggal 20 Mei 1799, putra sulung dari empat bersaudara dari keluarga Bernard François dan Anne Charlotte Balzac.
Ibunya berusia tiga puluh dua tahun lebih muda dari ayahnya, dan Honoré muda dibawa ke rumah lain dan dirawat sampai usia empat tahun. Ibunya melihat kelahiran anaknya sebagai tugasnya dan memperlakukannya dengan acuh tak acuh.
Kurangnya kasih sayang membayangi masa kecilnya. Dikirim ke sekolah asrama pada usia delapan tahun, Honoré mencari tempat untuk melarikan diri dari disiplin sekolah yang ketat. Dia menemukan tempat tersebut pada buku.
Karena membaca dengan berlebihan akhirnya menimbulkan gangguan saraf, yang mempengaruhi kesehatannya, dan dia dibawa pulang pada tahun 1813. Tahun berikutnya keluarganya pindah ke Paris, Prancis, di mana dia menyelesaikan pendidikan menengahnya di bidang hukum.
Masa Dewasa
Pemberontakan terhadap orang tuanya, membuat Honoré de Balzac menolak masuk profesi hukum dan malah memilih profesi menjadi penulis. Meski kecewa, ayahnya memberikan tunjangan kecil dengan pengertian bahwa dia harus mandiri secara finansial dalam waktu dua tahun.
Bekerja sama dengan teman-temannya, Balzac menulis beberapa novel sensasional (dangkal, menarik bagi indera), namun tidak ada yang dinamai dengan namanya sendiri. Buku-buku ini bukan sastra yang pantas, tapi dia mendapatkan nyawa dari mereka.
Mencari cara untuk mendapat kekayaan lebih cepat, Honoré de Balzac selanjutnya mencoba serangkaian usaha bisnis dengan menggunakan dana pinjaman. Usaha komersial ini juga mengalami kegagalan, membuatnya terjebak dengan hutang yang sangat besar.
Setelah itu ia menerbitkan novel pertama yang ia tanda tangani dengan namanya sendiri. Le Dernier Chouan adalah sebuah novel sejarah. Karena novel sejarah adalah gayanya, maka buku tersebut dapat diterima dengan baik.
Tapi ketenaran sejati datang kepadanya dua tahun kemudian, saat ia menerbitkan La Peau de chagrin, sebuah fantasi yang bertindak sebagai alegori (representasi simbolis) dari konflik antara keinginan untuk menikmati dan kemauan untuk bertahan hidup.
Penulis dan Sosialita
Perjuangan terus-menerus untuk mendapatkan penghasilan yang cukup agar para kreditornya mengantarnya ke jadwal kerja yang akhirnya menghancurkan kesehatannya.
Dia menaikkan jam kerja dari pukul sepuluh sampai empat belas atau bahkan delapan belas jam sehari, membuat dirinya sering terjaga dengan secangkir kopi kuat.
Kapan pun Honoré de Balzac melepaskan diri dari tulisannya, dia akan sering pergi ke salon modis (lounge bergaya), di mana dia diterima dengan baik oleh pembaca wanita.
The Human Comedy
Karya Honoré de Balzac selama hidup terdiri dari serangkaian sembilan puluh novel dan cerita pendek yang dikumpulkan dengan judul La Comédie humaine (The Human Comedy) pada tahun 1841.
The Human Comedy terbagi menjadi beberapa kelompok novel yang lebih kecil: “Scenes of Private Life,” “Scenes of Political Life,” “Scenes of Parisian,” “Provincial,” dan “Country Life.”. Juga ada kelompok yang terpisah yaitu “Philosophical Studies.”
Novel-novel itu dihubungkan oleh sejarah dan karakter. Praktik ini meningkatkan ilusi yang realistis dan juga memungkinkan Honoré de Balzac untuk mengembangkan psikologi (melibatkan pikiran) karakter individu lebih lengkap daripada yang seharusnya dilakukan dalam batas sebuah novel tunggal.
Asumsi Sosial dan Etika
Dalam kata pengantar karyanya pada tahun 1842, dia mendefinisikan fungsinya sebagai “sekretaris masyarakat Prancis.” Dengan demikian, setiap kelas, dari bangsawan sampai petani, memiliki tempat di The Human Comedy.
Honoré de Balzac sering memberikan motivasi paling dasar (dengan nilai atau kualitas paling rendah) pada karakternya. Dia pernah menulis bahwa hasrat akan emas dan pencarian kesenangan merupakan satu-satunya prinsip yang memerintah manusia.
Sang monomaniak – orang yang terobsesi dengan suatu tujuan atau hasrat, sampai mengorbankan kenyamanan dan kesejahteraan tanggungannya sendiri – selalu dijumpai dalam novel-novel Balzac yang lebih mengesankan.
Honoré de Balzac menulis di zaman ketika perjuangan untuk eksistensi atau kemajuan sosial di kalangan orang miskin sedang tinggi-tingginya. Balzac sendiri tidak menyukai individualisme yang tidak tertib yang dia amati di sekitarnya.
Sifat manusia, dalam pandangannya, pada dasarnya rusak (secara moral yang salah; jahat); setiap mesin – hukum, politik, atau agama – dimana kejahatan manusia dapat dihentikan, harus diperbaiki dan diperkuat.
Pernikahan dan Kematian
Selama tahun-tahun terakhirnya, Honoré de Balzac menderita penyakit yang buruk, dan semangatnya dilemahkan oleh kekecewaan yang dia alami dalam satu kisah asmara yang hebat.
Pada tahun 1832 dia menerima surat pertamanya dari Nyonya Hanska, istri seorang bangsawan Polandia. Setelah itu mereka terus melakukan korespondensi, terganggu oleh liburan sesekali dihabiskan bersama di berbagai belahan Eropa.
Pada tahun 1841 suaminya meninggal, namun Nyonya Hanska dengan keras menolak untuk menikahi Balzac. Hanya pada saat Balzac sakit akhirnya Nyonya Hanska setuju.
Pernikahan berlangsung di rumahnya pada tanggal 14 Maret 1850. Perjalanan panjang kembali ke Prancis membawa dampak serius pada kesehatan Balzac, dan dia meninggal pada tanggal 18 Agustus 1850.