Let the wife make the husband glad to come home, and let him make her sorry to see him leave.
Biografi
- Nama: Martin Luther
- Profesi: Teologis, Pencipta Lagu, Pendeta, dan Reformator Kristen
- Kebangsaan: Jerman
- Tahun: 1483 - 1546
Martin Luther merupakan seorang professor teologi, pencipta lagu, pendeta dan reformator Kristen berkebangsaan Jerman. Martin Luther menolak beberapa ajaran dan praktek-praktek gereja Katolik Roma yang menyatakan bahwa pembebasan terhadap dosa manusia bisa dibayar dengan uang. Protes ini juga menjadi tonggak awal berdirinya ajaran Kristen Protestan di dunia.
Ia mengajukan diskusi akademis mengenai praktek dan kemanjuran pengampunan dalam tulisannya Ninety-five Theses pada 1517. Selain itu, penolakan untuk meninggalkan semua tulisannya atas perintah Paus Leo X tahun 1520 dan Kaisar Romawi, Charles V di Diet of Worms tahun 1521 berujung pada pengucilan dan tuduhan sebagai pemberontak oleh pemerintah Romawi.
Kehidupan
Di umur 7 tahun, Martin Luther memulai pendidikannya di Mansfield. Di umur 14 tahun, ia pergi ke Magdeburg untuk meneruskan pendidikannya. Tahun 1948, ia kembali ke Eisleben dan mendaftar disebuah sekolah untuk mempelajari mengenai tata bahasa, retorika, dan logika.
Tahun 1501, Martin Luther masuk ke University of Erfurt, dimana ia mendapatkan gelar Master of Arts (dalam tata bahasa, logika, retorika, dan metafisika). Juli 1505, Martin Luther terjebak di dalam sebuah badai hebat yang membuatnya takut. Ia kemudian berteriak memakai nama Santa Anna dan berjanji menjadi seorang biarawan jika badai itu berhenti.
Nyatanya, badai itu berhenti dan hidupnya terselamatkan. Keputusan ini jelas membuat ayahnya kecewa karena ia menginginkan Martin Luther menjadi seorang pengacara. Namun, ia harus tetap menjaga janjinya untuk menghindari kemarahan Tuhan.
Pada umur 27 tahun, ia diberikan kesempatan untuk menjadi perwakilan dalam konferensi gereja di Roma.
Di titik ini, ia amat merasa kecewa dan putus asa akibat tindakan tidak bermoral dan korupsi yang ia saksikan sendiri dilakukan oleh pendeta-pendeta Katolik. Ketika kembali ke Jerman, ia masuk ke University of Wittenberg. Ia mampu berhasil dengan baik dalam studinya dan menjadi profesor Teologi di universitas tersebut.
Di tahun-tahun berikutnya, Martin Luther semakin terilhami akan ajaran Kristen yang ia gelutinya. Baris awal Kitab Mazmur 22 yang merupakan kata-kata yang diucapkan Yesus ketika disalib, ia nyatakan sebagai kekecewaannya terhadap Tuhan dan agama. Ia juga menemukan bahwa keselamatan bukan datang dari ketakutan akan Tuhan dan Dogma agama, melainkan keyakinan itulah yang menyelamatkan.
Tahun 1517, Paus Leo X mengumumkan babak baru pengampunan untuk membantu Basilika Santo Petrus. Pada 31 Oktober 1517, Martin Luther melancarkan protesnya di pintu kapel universitas. Selain itu, ia ingin mengajukan diskusi dengan membawa tulisannya Ninety-Five Theses yang menyatakan kritik bahwa praktek pengampunan sudah merusak keyakinan umat.
Dalam 2 minggu, Ninety-Five Theses beredar di seluruh Jerman dan seluruh eropa dalam 2 bulan. Protes ini jelas menyulitkan posisi Martin Luther. Tahun 1520, Paus memberikan surat peringatan pengucilan kepada Martin Luther jika tidak menarik kembali tulisannya. 10 Desember 1920, Martin Luther membakar surat itu di depan umum.
Januari 1521, Martin Luther dikucilkan dari gereja Katolik Roma. Maret 1521, pemerintah Romawi memerintahkan Martin Luther untuk menarik kembali tulisannya, namun ia menolak karena tidak ada ayat dalam alkitab yang membuktikan dirinya salah. Ia kemudian dicap sebagai pemberontak oleh pemerintah Romawi.
Mei 1522, Martin Luther membangun aliran gereja baru, Lutheranism, dimana setiap tahun pengikutnya terus bertambah. Ia meninggal pada 18 Februari 1546 pada perjalanan menuju Eisleben, Jerman. Sebelum meninggal, ia sempat menuliskan beberapa tulisan, salah satunya The Jews and their lies.