Our Creator would never have made such lovely days, and have given us the deep hearts to enjoy them, above and beyond all thought, unless we were meant to be immortal.
Biografi
- Nama: Nathaniel Hawthorne
- Profesi: Penulis Cerpen dan Novel
- Kebangsaan: Amerika Serikat
- Tahun: 1804 - 1864
Nathaniel Hawthoren merupakan seorang penulis novel dan cerpen Amerika serikat yang tenar berkat karya-karya besarnya seperti The Scarlet Letter (1805), Young Goodman Brown (1835), dan The House of the Seven Gables (1851).
Nathaniel Hawthorne terkenal akan penggunaan alegori dan simbol untuk mengutarakan pikirannya. Kebanyakan, Nathaniel Hawthorne mengambil inspirasi dari budaya puritanisme di Amerika.
Karya-karyanya dikategorikan sebagai Romantic Movement atau Dark Romanticism dalam sastra Amerika karena cerita-ceritanya mengusung ide-ide mengenai kejahatan dan dosa manusia. Biar begitu, banyak juga yang menganggap karya Nathaniel Hawthorne memiliki nilai moral dan nilai psikologi yang mendalam.
Kehidupan
Nathaniel Hawthorne lahir pada tanggal 4 Juli 1804 di Salem, Massachusetts. Dari kecil, Nathaniel Hawthorne sudah berada di bayang-bayang puritanisme.
Leluhurnya, John Hathorne, merupakan seorang satu dari 3 hakim yang terlibat dalam persidangan penyihir pada era 1690an. Oleh karena hal ini, nama belakang Nathaniel diberi huruf ‘w’ sehingga ia terbebas dari dosa yang dilakukan para leluhurnya.
Tahun 1821 hingga 1825, Nathaniel Hawthorne bersekolah di Bowdoin College. Di sana, ia berteman dengan penyair Henry Wadsworth Longfellow dan Presiden Amerika Serikat ke 14, Franklin Pierce.
Tahun 1836, Nathaniel Hawthorne bekerja sebagai editor di America Magazine of Useful and Entertaining Knowledge. Dari uang yang ia dapatkan selama bekerja, ia kemudian menyewa sebuah kamar.
Di kamar tersebut, Nathaniel Hawthorne memulai kisah suksesnya sebagai penulis. Ia menjadi seorang kontributor cerita-cerita pendek, seperti Young Goodman Brown (1835) dan The Minister’s Black Veil (1836).
Tahun 1837, seorang penggemar bernama Horatio Bridge mengumpulkan semua cerita pendek milik Nathaniel Hawthorne dan memasukkan cerita-cerita tersebut ke dalam satu buku Twice-Told Tales.
Tahun 1942, Nathaniel Hawthorne menikahi Sophia Peabody. Mereka pindah ke sebuah rumah milik Ralph Waldo Emerson. Di rumah ini, ia menuliskan kumpulan ceritanya yang berjudul Mosses from an Old Manse.
Tahun 1846, Nathaniel Hawthorne menjabat sebagai Surveyor for the District of Salem and Beverly dan Inspector of the revenue for the Port of Salem pada tahun 1846. Ini merupakan masa-masa tersulitnya karena ia selalu sibuk dengan hal politik, bukan dengan dunia penulisan.
Setelah selesai menjabat, Nathaniel Hawthorne kembali ke penulisan. Pada pertengahan Maret 1850, ia berhasil menerbitkan The Scarlet Letters, buku yang menjadikan namanya tenar sebagai penulis. Buku ini berhasil terjual 2,500 volume dalam waktu 10 hari.
Pada Maret 1850, Nathaniel Hawthorne pindah ke The Berkshires, Massachusetts. Di sinilah, Nathaniel Hawthorne sangat produktif sebagai seorang penulis. Ia menuliskan banyak karya, satu diantaranya The House of the Seven Gables (1851) yang menjadi kesuksesannya setelah The Scarlet Letter.
Setelah The House of the Seven Gables, Nathaniel Hawthorne terus menuliskan banyak karya-karya besarnya, seperti The Blithedale Romance (1852) dan The Marble Faun (1860).
Di masa hidupnya, Nathaniel Hawthorne menjadi salah satu penulis yang paling produktif dengan menghasilkan 8 novel, 10 kumpulan cerpen, dan 22 cerita pendek.
Setelah tahun 1860, Nathaniel Hawthorne mulai menua. Kesehatannya mulai tidak stabil disertai dengan lambat untuk berpikir. Selama berbulan-bulan, ia menolak untuk diperiksa kesehatannya. Tanggal 19 Mei 1864, ia meninggal di waktu tidur di Plymouth, New Hampshire.