Feisal Abdul Rauf Yang cerdas mengenai sistem pemerintahan Amerika Serikat adalah pemisahan kekuasaan. Tidak hanya badan executive, legislatif, Yudisial, tapi juga kebebasan militer dari masyaralat sipil, kebebasan media dan pers, Bank Pusat yang merdeka dan bebas.
Feisal Abdul Rauf Aku membaca, membaca semua bidang yang berbeda mengenai pemikiran islam, dari Filosofi sampai sastra Islam, puisi, tafsir, pengetahuan mengenai hadist, ajaran Sang Nabi. Itulah bagaimana aku melatih diriku sendiri. Dan kemudian, aku ditunjuk menjadi seorang imam oleh seorang pemuka sufi di Istanbul, Turki.
Feisal Abdul Rauf Organisasi atau siapapun yang menyerang masyarakat sipil dan membunuh mereka untuk hal politik merupakan organisasi teroris.
Feisal Abdul Rauf Kefanatikan terhadap kepercayaan apapun tidak mendapat tempat di masyarakat manapun di dunia.
Feisal Abdul Rauf Kami tidak akan mempermainkan agama kami atau hal yang lainnya. Begitu pula kami tidak akan menukarkannya dengan apapun. Kami disini untuk memjadi perpanjangan tangan yang membangun perdamaian dan kesejahteraan.
Feisal Abdul Rauf ‘Jihad’ bisa berarti peperangan suci bagi para kaum ekstrimis, tapi itu berarti perjuangan bagi para muslim kebanyakan.
Feisal Abdul Rauf Aku mengecam siapapun dan apapun yang melakukan tindakan terorisme. Dan Hamas sudah melakukan tidakan terorisme.
Feisal Abdul Rauf Hukum Islam secara jelas menentang terorisme, terhadap segala macam pembunuhan masyarakat sipil atau sama dengan ‘kerusakan yang besar’.
Feisal Abdul Rauf Agama diartikan dengan hubungan antara Tuhan dan manusia. Dan Islam adalah kepasrahan dan pengakuan manusia terhadap Sang Pencipta.
Feisal Abdul Rauf Al-quran mengatakan siapapun yang percaya pada Tuhan di hari terakhirnya akan diselamatkan. Agama yang bernama Islam berasal dari kata Shalom yang berarti perdamaian. Ini semua tentang membangun perdamaian. Kita menyapa satu dengan yang lain dengan perkataan ‘semoga damai besertamu’, dimana orang-orang Yahudi juga melakukan hal yang sama.
Feisal Abdul Rauf Aku adalah seorang warga negara Amerika yang lahir di Kuwait dari orang tua berkebangsaan mesir. Aku besar di Inggris, Malaysia, dan Mesir, dan tinggal di Amerika Serikat sejak 1965, ketika aku berumur 17 tahun.
Feisal Abdul Rauf Aku bukanlah seorang agen dari pemerintahan manapun, walaupun bebrapa dari kamu tidak mempercayainya. Aku bukanlah seorang agen. Aku pembuat perdamaian.
Feisal Abdul Rauf Tuhan berkata di Quran bahwa hanya ada satu agama yang benar, Agama Tuhan. Itu adalah hal yang sama yang Tuhan katakan kepada semua nabi, bahkan nabi sebelum Muhammad.
Feisal Abdul Rauf Pada abad 20, masyarakat muslim menciptakan sebuah visi mengenai nasionalisme bersifat agama. Turki, sebagai contoh, secara etnis meliputi orang Turki, orang Kurdi, Orang Armenia, dan kaum minoritas lainnya yang tidak mendapat tempat di dalam visi negara.
Feisal Abdul Rauf Sebuah anggapan bahwa membunuh orang-orang yang tidak bersalah selalu salah – tidak ada argument atau alasan, seberapapun dalamnya dipercayai, tidak dapat menjadikanya benar. Tidak ada agama di dunia menyetujui upaya pembunuhan orang-orang yang tidak bersalah; tidak ada kepercayaan yang toleran terhadap pembunuhan saudara-saudara kita di dunia.
Feisal Abdul Rauf Musuh kita bukanlah Islam. Islam bukanlah musuh Amerika; Orang Amerika bukanlah musuh Islam. Musuh kita sesungguhnya adalah kaum ekstrimis dan kaum radikal.
Feisal Abdul Rauf Satu kesalahpahaman yang ada di dunia muslim, yang harus diperbaiki, adalah pandangan bahwa Muslim di Amerika adalah – hidup di dalam keadaan yang sangat buruk. Mereka tidak bisa melaksanakan ibadahnya dengan bebas. Itu tidak benar sama sekali. Faktanya, kami tetap beribadah. Kami berpuasa, kami sembahyang, dan kami berdoa.
Feisal Abdul Rauf Ide dasar yang mengartikan seseorang sebagai seorang muslim adalah syahadat: bahwa percaya pada Sang Pencipta, yang kita sebut sebagai Tuhan – atau Allah, dalam bahasa Arab – dan satu Tuhan. Dan kami menyatakan kepercayaan ini dengan syahadat, dimana kami menjadi saksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah.
Feisal Abdul Rauf Di Malaysia, dimana budaya barat sangat berpengaruh, aku besar dengan mendengarkan Elvis dan The Beatles dan menonton film-film Amerika. Semua orang ingin menjadi seperti orang Amerika. Sebaliknya, ketika aku berada disana, aku melihat seorang siswa Amerika yang berkecukupan ingin bergabung dengan Dunia Ketiga.
